Sebagai salah satu dari 17 negara ‘megadiversitas’ dunia, Papua Nugini (PNG) menawarkan kekayaan modal alam termasuk hutan hujan tropis, dataran tinggi terjal, dan wilayah pesisir, dengan beragam flora dan fauna. Sebagian besar keanekaragaman ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, dan kemungkinan masih banyak spesies di sini yang belum diidentifikasi. Namun, meski keanekaragaman hayati negara ini sangat penting untuk konservasi dan tujuan mitigasi perubahan iklim global, hutan dan habitatnya menghadapi degradasi yang kian meningkat karena penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan yang didorong oleh kemiskinan dan ketergantungan pada praktik pertanian subsisten.

CIFOR-ICRAF berupaya untuk mempromosikan konservasi sekaligus pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif dan memperhatikan kesetaraan gender dengan mendukung visi masyarakat lokal untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pada 2021, CIFOR-ICRAF menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Provinsi Oro, Gary Juffa, untuk memulai uji coba pendekatan konservasi berbasis masyarakat yang bersifat dari bawah ke atas (bottom-up) di Kawasan Konservasi Managalas (MCA) di Provinsi Oro.